Jumat, 03 Juni 2016

BENTUK KEGIATAN PUBLIK RELATIONS



Makalah Public Relation
BENTUK KEGIATAN PUBLIK RELATIONS
Dosen Pengampu : Drs. Subiyantoro, M. Si.

 
Disusun oleh :
             1.        Diah Marya Ambini                    (141300156)
             2.        Eka Rahayu                                 (141300162)
             3.        Ekki Putri Aprilianti                    (141300163)
             4.        Febryana Aneke Putri                  (141300166)
             5.        Galih Kuneirni                             (141300170)

ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
TAHUN AJARAN 2016


 


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan  judul Bentuk Kegiatan Public Relation  dengan baik dan lancar.
Kami juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Subiyantoro, M. Si, selaku Dosen Pengampu matakuliah Public Relation yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Public Relation. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan  dan jauh dari kata sempurna.  Maka dari itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.


Madiun, 15 Mei 2016
Tim Penyusun






DAFTAR ISI

Halaman Judul  ................................................................................................  i
Kata Pengantar ................................................................................................  ii
Daftar Isi  ........................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1.  Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2.  Rumusan Masalah......................................................................................  2
1.3.  Tujuan.........................................................................................................  2
1.4.  Manfaat.......................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................  3
2.1.  Kegiatan Public Relation............................................................................  3
2.2.  Bentuk Kegiatan Public Relation Eksternal..............................................    4
2.3.  Bentuk Kegiatan Public Relation Internal................................................   12
BAB III PENUTUP.........................................................................................  16
3.1.  Kesimpulan ..............................................................................................  16
3.2.  Saran........................................................................................................   16
DAFTAR PUSTAKA









BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Public Relations (PR) pada dasarnya merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (mutual understanding). Public relations memiliki fungsi sebagai penghubung komunikasi yang menghubungkan pihak internal dengan pihak eskternal. Artinya, dalam konteks komunikasi fungsi komunikasi internal PR adalah mengupayakan agar publik internal mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh manajemen dan sebaliknya manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan publik internal.
Sedangkan fungsi komunikasi eksternal PR pada dasarnya mengupayakan agar tercipta dan terpelihara saling pengertian antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, dalam arti organisasi atau perusahaan dapat dimengerti oleh publiknya dan sebaliknya, organisasi atau perusahaan pun dapat memahami publiknya, melalui komunikasi dua arah yang bersifat informatif, edukatif, dan persuasif.
Dalam menyelenggarakan komunikasi dua arah sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, public relations perlu melakukan sebuah kegiatan. Kegiatan public relation secara umum dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang ditujukan kepada publiknya. Kegiatan ini difokuskan pada publik internal dan eksternal dari suatu organisasi maupun perusahaan.
Sehubung dengan permasalahan di atas, dalam makalah ini kami akan membahas tentang bentuk-bentuk kegiatan public relations. Penjelasan lebih jelas mengenai bentuk-bentuk kegiatan public relations akan dibahas dalam makalah ini dengan judul Bentuk-bentuk kegiatan public relations.


1.2.            Rumusan Masalah
             Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1.      Apa pengertian kegiatan Public Relations?
2.      Apa saja bentuk kegiatan eksternal Public Relations?
3.      Apa saja bentuk kegiatan internal Public Relations?

1.3.            Tujuan
 Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain
1.      Agar mahasiswa mengetahui apa pengertian dari Public Relations.
2.      Agar mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk kegiatan eksternal Public Relations.
3.      Agar mahasiswa mengetahui bentuk kegiatan internal Public Relations.

1.4.            Manfaat
             Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain
1.      Bagi Penulis
Makalah ini memberikan manfaat bagi penulis sebagi pembelajaran untuk lebih memahami tentang bentuk-bentuk kegiatan Public Relation.
2.      Bagi Pembaca
Makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca sebagai bahan referensi.
3.      Bagi Masyarakat
Makalah ini memberikan manfaat bagi masyarakat untuk menambah wawasan mengenai bentuk kegiatan Public Relation.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Kegiatan Public Relation
Kegiatan public relation adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Publik itu sendiri terdiri dari dua yaitu publik eksternal dan internal. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar organisasi yang harus diberikan informasi untuk dapat membina hubungan baik (good will). Publik internal adalah publik yang berada di dalam lingkup suatu organisasi atau perusahaan.
(1)Kegiatan dan sasaran public relation sebagaimana yang disebutkan oleh H. Fayol, meliputi:
1.      Membangun identitas dan citra positif perusahaan (building corporate identity and image), dengan sasaran:
a.       Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif;
b.      Mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan berbagai pihak.
2.      Menghadapi krisis (facing crisis). Sasaran kegiatannya adalah:
a.       Menangani keluhan (complaint);
b.      Menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan PR recovery of image guna memperbaiki lost of image and damage.
3.      Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes) yang meliputi beberapa sasaran, yaitu:
a.       Mempromosikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik;
b.      Mendukung kegiatan kampanye, misalnya kampanye anti rokok, kampanye anti narkoba, kampanye anti kekerasan pada anak dan perempuan, dan sebagainya.
(1)    https://books.google.co.id/books?id=cOZMuLJt6q8C&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
 
Melalui kegiatan eksternal yang dilakukan oleh PR, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan PR melakukan hal itu akan menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publik eksternal, sehingga menghasilkan citra yang baik dari perusahaan di mata publik. Sedangkan kegiatan internal yang dilakukan oleh PR, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal dan kepentingan umum organisasi atau perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan itu akan menciptakan iklim kerja yang baik, maka demikian kegiatan operasi perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Sebagaimana yang diutarakan oleh  Frank Jeffkins  (2004),  Public  Relations (PR) pada dasarnya merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (mutual understanding)”.   Artinya bahwa dalam konteks komunikasi, fungsi komunikasi internal PR adalah mengupayakan agar publik internal mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh manajemen dan sebaliknya manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan publik internal.
Sedangkan  fungsi  komunikasi  eksternal PR  pada dasarnya  mengupayakan agar  tercipta dan terpelihara saling pengertian antara organisasi/perusahaan dengan publiknya, dalam arti  organisasi/perusahaan dapat dimengerti oleh publiknya dan sebaliknya, organisasi/perusahaan pun dapat memahami  publiknya, melalui komunikasi dua arah yang bersifat informatif, edukatif, dan persuasif. 

2.2. Bentuk Kegiatan Public Relation Eksternal
Dalam menyelenggarakan komunikasi eksternal, bentuk-bentuk kegiatan PR antara lain seperti:  penerangan/informasi ke publik eksternal, peragaan, dokumentasi, publisitas, dan kegiatan pameran. Public eksternal suatu perusahaan antara lain terdiri dari:
1.      Publik Pers (Press Public)
2.      Publik Pemerintahan (Government Public)
3.      Publik Masyarakat Sekitar (Community Public)
4.      Publik Rekanan/Pemasok (Supplier Public)
5.      Publik Pelanggan (Costumer Public)
6.      Publik Konsumen (Consumer Public)
7.      Publik Bidang Pendidikan (Educational Public)
8.      Publik Umum (General Public)

1.  BENTUK KEGIATAN PENERANGAN/INFORMASI
Sebagai bentuk komunikasi yang terencana, ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan publiknya guna mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian, salah satu manfaat dari PR menurut  Frank Jefkins  adalah menyediakan berbagai jasa informasi kepada publik mengenai kebijakan perusahaan, produk maupun jasa personil selengkap mungkin untuk menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dan mencapai pengertian publik (Jefkins, 2004). Artinya bahwa setiap fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media mengenai kegiatan dan aktivitas organisasi/perusahaan yang layak  diketahui oleh publik. Dalam hal media, Rosady Ruslan membagi media PR menjadi empat kelompok:
1)   Media umum, seperti: surat-menyurat, telepon, fax, dan telegraf.
2)   Media massa cetak/elektronik, seperti: surat kabar, majalah, tabloid, bulletin, televisi, radio/film.
3)   Media khusus, seperti: iklan, logo dan nama perusahaan atau produk yang merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang efektif.
4)   Media internal, yakni: media yang digunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas PR (Ruslan, 2014).
2.  BENTUK KEGIATAN PERAGAAN
Dalam kegiatan PR, film banyak digunakan  untuk peragaan.  Penyusunan skenario film sebagai unsur pokok bagi film dokumenter misalnya, pertama-tama yang penting difahami adalah bahasa kamera. Beberapa hal teknis penggunaan kamera untuk menerjemahkan suatu ide ke dalam film antara lain:
1)   Gerakan kamera (camera movement)
a.    Panning
Pan shot  atau ambilan pemandangan  dilakukan secara horisontal, dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri dengan cara mengikuti obyeknya.
b.    Tilting
Kalau panning dilakukan mendatar, tilting digerakkan dari atas ke bawah, atau sebaliknya.
c.    Tracking
Tracking atau dollying adalah gerakan kamera ke depan atau ke belakang.
2)   Posisi kamera (camera position)
a.    Full shot
Dilakukan jika diinginkan suatu action dalam seluruh pemandangan.
b.    Long shot
Dilakukan dari jarak yang jauh  dan  untuk segi dramatisnya, terutama untuk menunjukkan hal yang kontras.
c.    Medium long shot
Merupakan pengambilan yang agak lebih dekat pada obyek daripada long shot.
d.   Medium shot
Merupakan pengambilan yang  lebih dekat lagi, yakni dari lutut ke atas  dan biasanya pengambilan ini dilakukan untuk obyek yang bergerak.
e.    Medium close shot
Jepretan ini menunjukkan dua orang dari bahu ke atas.
f.     Close Shot
Menunjukkan sesorang dari bahu ke atas.
g.    Close up
Digunakan untuk menunjukkan seluruh wajah seseorang.
h.    Big close up
Atau Extreme Close Up diperuntukkan terutama pada suatu benda kecil yang mempunyai fungsi penting dalam sebuah cerita.
3)   Sudut kamera (camera angles)
a.    Normal Angle
Merupakan sudut kamera yang dipergunakan untuk ambilan yang biasa.
b.    Low Angle
Dengan low angle ini ambilan dilakukan dari bawah tertuju ke atas.
c.    High angle
Adalah sebaliknya dari low angle, ambilan dilakukan dari atas tertuju ke bawah.
Dalam kaitan dengan “montage” atau “editing”, beberapa hal teknis yang perlu dipahami antara lain:
1)   Cut
Yakni transisi atau peralihan dari shot yang satu ke satu yang lain secara tiba-tiba.
2)   Fade Out
Yakni untuk mendapatkan transisi secara luwes dari scene yang satu ke scene yang lain.
3)   Fade In
Yakni kebalikan dari Fade Out, dari tanpa gambar, samar-samar, lalu menjadi terang dan jelas.
4)   Dissolve
Dissolve atau mix adalah transisi dari scene yang satu ke scene berikutnya dengan jalan memadukan terlebih dahulu untuk beberapa saat.
5)   Wipe
Wipe yang artinya menyapu memiliki berbagai variasi, yakni ada yang ke kiri, ke kanan, ke atas atau ke bawah, tergantung dari mana dimulainya.
3.  BENTUK KEGIATAN DOKUMENTASI
Dokumentasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul Otlet dalam suatu ceramahnya pada International Economic Conference pada tahun 1985. Istilah dokumentasi juga muncul dalam karyanya Paul Otlet Traite de documentation pada tahun 1934. Dokumentasi berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi. Dokumen adalah segala sesuatu yang tertulis, tercetak, ataupun terekam, misalnya seperti surat, cek, saham, film, micro film, dan sebagainya.
Dokumentasi biasa diartikan sebagai kumpulan catatan hasil kerja. Kita mengenal berbagai bentuk dokumentasi. Bentuk kegiatan dokumentasi  dalam  PR antara lain seperti:  video,  gambar,  struktur organisasi, peta lokasi  maupun  sejarah  dan perkembangan  organisasi/perusahaan.  Disamping itu yang tidak kalah penting  adalah  kliping berita, yakni  salah satu kegiatan  dalam PR  yang  dilakukan untuk keperluan sebagai sumber informasi yang cukup penting  mengenai peristiwa dan kegiatan organisasi/perusahaan yang akan disimpan sebagai bahan dokumentasi.
Dalam konteks media relations, kliping berita  dapat menjadi  refleksi  bagaimana  stakeholder  merespon operasional organisasi/perusahaan. Berita-berita yang menyangkut organisasi/perusahaan dikliping dan didistribusikan sesuai dengan  kepentingan. Cara  media relations  menyampaikan kliping berita kepada manajemen melalui pertemuan,  menggunakan email,  atau  melakukan diskusi.  Dengan demikian apa yang menjadi berita di media merupakan masukan bagi organisasi/perusahaan.

4.  BENTUK KEGIATAN PUBLISITAS
Cutlip  &  Center  mendefinisikan publisitas sebagai penyebaran informasi yang membuat hal-hal menjadi umum,  dilihat dari pandangan pihak yang ingin memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Publisitas dilakukan untuk kepentingan pihak yang menyebarkan informasi, yakni praktisi PR.
Dalam menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media, tugas praktisi PR adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerja sama dengan pihak media (pers/wartawan) dengan tujuan menguntungkan citra perusahaan yang diwakilkannya.  Misalnya: menciptakan berita melalui press release, news letter  atau melalui bulletin  dalam rangka menciptakan publisitas.  Dalam hubungan/penempatan media ini termasuk juga merespons  permintaan informasi oleh media, memverifikasi berita, maupun membuka akses.
Dengan  demikian,  publisitas  pada dasarnya  adalah berita,  pengetahuan tentang mengolah berita. Press release  yang dikirimkan  praktisi  PR  ke media massa  misalnya,  ada  kemungkinan  akan disiarkan jika memenuhi syarat sebagi berikut:
1)             Menggandung nilai berita
Yakni kisah yang mengandung nilai berita, kisah mengenai suatu hal atau peristiwa yang aneh.
2)             Faktanya termasa
Yakni menggambarkan fakta yang aktual, yang pada umumnya tidak lebih dari 24 jam.
3)             Disusun secara “piramida terbaik”
Secara piramida terbaik atau “inverted pyramid”,  dimana segi yang terpenting  dalam susunan kisah berita dalam press-release didahulukan, kemudian disusul dengan hal lainnya sebagai penjelasan.
4)             Mengundang rumus “5W & 1H”
Rumus 5W & 1H (What, Who, Where, When, Why dan How) menjadi syarat dalam press release.
5)             Disusun dengan kata-kata yang umum
Sasaran komunikasi melalui media massa adalah orang banyak yang heterogen, sehingga  press release  harus disusun dengan bahasa yang sederhana dengan kata-kata  yang umum,  yang  dapat dimengerti oleh semua orang dalam sekilas baca.
4.      BENTUK KEGIATAN PAMERAN
Dalam konteks komunikasi, pesan/informasi lebih mudah diterima dan dimengerti oleh penerima pesan (komunikan) apabila  diberikan dalam bentuk pesan tulisan  atau  gambar atau bentuk lain yang memanfaatkan penggunaan indera mata.  Oleh karena itu,  pameran sebagai media periklanan atau kegiatan yang menunjukkan sesuatu kepada publik mengenai kelebihan dan keunggulan suatu produk/jasa, banyak diselenggarakan  oleh  organisasi/perusahaan  guna  memberikan informasi kepada publik, disamping menggunakan bentuk komunikasi lain.
Melalui  pameran,  publik dapat menyaksikan peragaan proses produksi barang atau benda tertentu, dapat bertanya sepuasnya, bahkan  dimungkinkan untuk  mencoba  produk  dari suatu organisasi/perusahaan.  Sehingga tidak  dapat dipungkiri apabila dalam perkembangannya hingga kini, banyak organisasi/perusahaan yang  mengagendakan pameran sebagai kegiatan rutin, karena dinilai lebih efektif. Tujuan dan Manfaat Pameran secara umum adalah sebagai berikut :
1.    Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
2.    Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang bermanfaat dalam berkesenian.
3.     Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
4.    Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak ditunjukan kedapa orang lain atau masyarakat umum maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi gudang belaka.
5.    Sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang seni) seseorang kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang mendapatkan penghasilan dari bidang seni itu sendiri.
6.    Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa yang maju seringkali ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan budaya.

Berdasarkan  jenis,  pameran dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:
1)        Pameran  barang, yang mempertunjukkan  benda-benda yang  pada  umumnya berbentuk asli, misalnya:  pameran  otomotif mobil,  motor  atau  elektronik, dimana tujuan  akhirnya  adalah  pengunjung  dapat  termotivasi untuk membeli.
2)        Pameran  jasa/kegiatan,  yang  memperkenalkan atau mempertunjukan proses suatu pembuatan barang/produk.
Berdasarkan  sifat,  pameran  dapat dikelompokkan menjadi  tiga, yakni:
1)        Pameran  khusus, diselenggarakan secara mandiri oleh organisasi/perusahaan  tertentu,  misalnya:  persatuan penggemar perangko,  pelukis dan sebaginya.
2)        Pameran  bersama,  diselenggarakan bersama-sama  dengan organisasi/perusahaan lain, baik  yang  sejenis maupun  yang  tidak sejenis, misalnya:  Jakarta Fair.
3)        Pameran umum, hampir sama dengan pameran bersama, namun temanya agak lebih luas.
Berdasarkan  frekwensi,  pameran dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:
1)        Pameran berkala, diadakan secara berkala.
2)        Pameran insidental, diadakan apabila dianggap perlu.
Berdasarkan  lingkup geografis,  pameran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1)        Pameran lokal, diadakan di sebuah kota untuk menginformasikan kegiatan organisasi/perusahaan setempat.
2)        Pameran nasional, ruang lingkupnya nasional.
3)        Pameran internasional, diikuti oleh perusahaan berbagai negara.
Garis besar dalam perencanaan pameran adalah sebagai berikut:
1)        Penentuan tema, harus yang tepat, khas, dan dapat menarik perhatian publik.
2)        Penelaahan, menyangkut fasilitas, yakni tempat, situasi, dan dana penunjang atau sponsorship.
3)        Penentuan kontraktor, terutama jika pameran yang dilakukan bertaraf nasional/internasional.
4)        Penetapan  jenis  produk  barang/jasa yang akan dipamerkan,  disesuaikan dengan tema, acara,  dan ukuran ruang pameran
5)        Penentuan personel,  orang yang  dilibatkan dalam pameran,  harus  dapat  bertanggungjawab secara profesional terhadap aktivitas pameran.
6)        Persiapan brosur/bahan tulisan yang akan membantu menerangkan produk  barang/jasa yang ditawarkan.


2.3. Bentuk Kegiatan Public Relation Internal
Kegiatan Internal Public Relation merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi atau perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti  karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya
Melalui kegiatan Internal Public Relation diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi atau perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Sedangkan yang termasuk public internal adalah khalayak atau public yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Dalam dunia bisnis PR, Publik Internal ini disesuaikan dengan bentuk daripada organisasi yang bersangkutan apakah organisasi tersebut berbentuk suatu perusahaan dagang, instansi pemerintah ataupun lembaga pendidikan. Jadi tergantung dari jenis, sifat atau karakter dari organisasinya.  Jadi public yang termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya dan umumnya khalayak atau public tersebut adalah yang menjadi bagian dari kegiatan usaha dari badan atau instansi atau perusahaan itu sendiri. Publik Internal antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Publik Karyawan (employee public)
2.      Publik Manajer (manager public)
3.      Publik Pemegang Saham (stockholder public)
4.      Publik Buruh (labour public)
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu
a.    Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
Menurut Kustadi Suhandang, membina hubungan baik dengan para karyawan dapat dilakukan melalui kegiatan :
a.         Pemberian pengumuman-pengumuman
b.        Buku Pegangan Pegawai
c.         Personal Calls- Pertemuan Berkala
d.        Kotak Suara (kotak Saran)
e.         Hiburan dan Darmawisata
f.         Olah Raga
g.         Study Tour
h.        Training
i.          Hadiah-hadian dan Penghargaan
j.          Klinik dan Rumah Obat
k.        Tempat-tempat Ibadah
l.           Tempat-tempat Pendidikan
b.    Hubungan dengan stakeholder (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan. Maka  dari itu berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh PR untuk melakukan hubungan baik dengan para manajer, misalnya :
1.      Menyatakan selamat kepada pemagang saham yang baru.
Komunikasi seperti ini akan menimbulkan kesan baik, di mana para pemegang sahammerasa dihargai dan dihormati dan mereka akan menganggap perusahaan kita adalah perusahaan yang bonafit.
2.      Memberikan  Laporan.
Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis, di mana ini juga menanamkan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
3.      Mengirimkan majalah organisasi.
Majalah organisasi merupakan medium yang baik untuk membina hubungan baik/harmonis dengan para pemegang saham, selain majalah intern juga tidak ada salahnya mereka dikirim majalah intern, sehingga mereka mengetahui atau dapat mengikuti perkembangan perusahaannya beserta segala kegiatannya.
4.      Mengadakan pertemuan.
Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian bersama, dan meningkatkan kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pertemuan antara pimpinan organisasi dengan para pemegang saham sehingga akan menambah eratnya hubungan, dapat juga diadakan pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan, misalnya acara hala bihalal, peringatan ulang tahun perusahaan pertemuan yang membicarakan masalah pembagian keuntungan, penjualan saham baru.
c.     Hubungan dengan para Manajer (Manager Relations)
Kegiatan public relations dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan dengan serikat buruh dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul antara keduanya, disinilah letak peranan public relations dimana ia harus mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah timbulnya kesulitan-kesulitan. Dengan demikian PR berarti turut juga melancarkan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Misalnya :
1.      Menyelesaikan kasus tentang ada rasa permusuhan terhadap pimpinan dan sebagainya.
2.      Tuntutan kenaikan upah sampai terjadinya mogok kerja.
3.      Kasus PHK.
4.      Memberlakukan adanya uang tunjangan jabatan
5.      Uang Resiko Jabatan
6.      Kegiatan coffee morning diantara para manajer dalam rangka membina hubungan dan bahkan memungkinkan adanya keluaran ide kebijakan bagi perusahaannya.
7.      Koordinasi kerja antar bagian
8.      Jika memungkinkan menyediakan alat transfortasi bagi kepentingan dinas
9.      Rumah dinas, dsb.






BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Bentuk-bentuk kegiatan PR baik yang untuk publik eksternal maupun internal sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk menunjang tercapainya suatu tujuan perusahaan. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh PR maka mempermudah publik eksternal untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan sehingga dapat menciptakan kerjasama yang harmonis antara publik eksternal dengan perusahaan. Sedangkan bagi publik internal dengan adanya kegiatan PR maka membantu perusahaan untuk menciptakan citra positif perusahaan serta mendapat kepercayaan dan pengakuan dari publik eksternalnya. Pemilihan media yang efektif dapat membantu PR dalam merealisasikan program kerjanya dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.


3.2.  Saran
Kegiatan PR memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan, mengingat PR adalah jembatan penghubung antara perusahaan dan publiknya. PR seharusnya bisa menjalankan kegiatannya secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tidak semua kegiatan harus dilaksanakan, apabila memang dirasa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 







DAFTAR PUSTAKA

(diakses 15 Mei 2016)



 



3 komentar:

  1. What to Know about Betway casino and why you should
    The biggest casino to bet 전라북도 출장안마 on here is Betway. Betway has 거제 출장안마 over 450 games across 남양주 출장마사지 its online sportsbook, and there are plenty 전라북도 출장안마 of games to 춘천 출장마사지 choose from.

    BalasHapus