Makalah Public
Relation
PUBLIC RELATIONS
ALAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Drs.
Subiyantoro, M. Si.
Disusun
oleh :
1.
Diah Marya Ambini (141300156)
2.
Eka Rahayu (141300162)
3.
Ekki Putri Aprilianti (141300163)
4.
Febryana Aneke Putri (141300166)
5.
Galih Kuneirni (141300170)
ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
TAHUN AJARAN 2016
Kata
Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Public Relations Alat dalam Pengambilan
Keputusan Manajemen dengan baik dan lancar. Kami juga berterima kasih
kepada Bapak Drs. Subiyantoro, M. Si, selaku Dosen Pengampu matakuliah Public
Relation yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pajak Bumi dan Bangunan. Kami juga menyadari bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah
kami buat.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang membacanya. Kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Madiun,
19 Maret 2016
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar
Belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan
Masalah................................................................................... 2
1.3. Tujuan..................................................................................................... 2
1.4. Manfaat................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
2.1. Proses
Manajemen...................................................................................4
2.2. Public
Relation dalam Proses Manajemen..............................................6
2.3. Pentingnya
Data dan Informasi.............................................................. 8
2.4. Pengolahan
Data dan Informasi dalam Public Relation......................... 9
BAB III PENUTUP........................................................................................13
3.1. Kesimpulan
...........................................................................................13
3.2. Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Public Relation adalah suatu usaha
yang direncanakan secara berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan
fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan dan menjadi perantara perubahan
organisasi.. Menurut Cutlip, Public
relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang
baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Di era saat ini keberadaan public relation memegang
peranan penting di setiap perusahaan. Keberadaan Public Relation memiliki
pengaruh penting terhadap kemajuan dan eksistensi perusahaan. Dengan adanya
public relation maka, suatu perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya di
masyarakat dengan melalui tugas yang telah dilaksanakan oleh public relation. Dalam
melaksanaakan tugasnya public relation tidak bisa terjun langsung ke lapangan
tanpa adanya proses manajemen.
Proses manajemen adalah serangkaian
kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Sebagaimana public relation melekat pada
manajemen, manajemen juga tidak akan berjalan tanpa adanya public relation. Fungsi
manajemen bagi seorang public relation salah satunya untuk mengidentifikasi
kebijaksanaan dan prosedur seorang individu atau individu organisasi berdasarkan kepentingan
publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan
penerimaan publik. Semakin kuat kedekatan perusahaan dengan
publik maka dengan sendirinya membutuhkan banyak konsentrasi untuk memerhatikan
publik. Sebaliknya kalau perusahaan lebih banyak bergerak pada komunitas yang
tidak secara langsung menemui publik, maka peran public relation harus
dioptimalkan secara internal. Dalam menjalankan manajemen public relation
dibutuhkan sarana dan prasarana. Salah satunya adalah pemanfaatan data. Data merupakan suatu objek,
kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi
terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas. Informasi merupakan sesuatu yang
dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna.
Sehubung dengan permasalahan di atas,
dalam makalah ini kami akan membahas tentang public relation dalam proses
manajemen. Penjelasan lebih jelas mengenai public relation dalam proses
manajemen akan dibahas dalam makalah ini
dengan judul Public Relations Alat dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen.
1.2.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana proses manajemen ?
2. Bagaimana public relation dalam proses
manajemen ?
3. Apakah pentingnya data dan informasi dalam
public relation ?
4. Bagaimana pengolahan data dan informasi dalam
public relation ?
1.3.
Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini antara lain
1. Untuk
memenuhi tugas di semester 4 mata kuliah public relation.
2. Untuk
mengetahui proses manajemen.
3. Untuk
mengetahui public relation dalam proses manajemen.
4. Untuk
mengetahui pentingnya data dan informasi dalam public relation.
5. Untuk
mengetahui pengolahan data dan informasi dalam public relation
1.4.
Manfaat
1.
Bagi
Penulis
Makalah ini memberikan
manfaat bagi penulis sebagi pembelajaran untuk lebih memahami tentang public
relation sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajemen.
2.
Bagi
Pembaca
Makalah ini memberikan
manfaat bagi pembaca sebagai bahan referensi.
3.
Bagi
Masyarakat
Makalah ini memberikan manfaat bagi
masyarakat untuk menambah wawasan mengenai public relation sebagai alat dalam
pengambilan keputusan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Proses
Manajemen
Pada dasarnya manajemen
dapat dipahami sebagai
serangkaian kegiatan dalam mengatur atau menggerakkan sumber daya manusia
(anggota organisasi/karyawan) dan mengarahkan sumber-sumber daya lain, seperti uang, bahan-bahan, alat-alat,
gedung-gedung, atau mesin-mesin yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Dengan demikian, dalam konteks proses manajemen
dapat dipahami sebagai suatu rangkaian kegiatan yang diperlukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan terdiri dari tipe-tipe kegiatan khusus
atau fungsi:
1.
Perencanaan (planning)
Perencanaan yaitu kegiatan yang menyangkut
penetapan tujuan/target-target, perumusan strategi dalam rangka mencapai
tujuan/target-target, penentuan sumber daya yang diperlukan, atau penetapan
standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan/target-target yang telah
ditetapkan. Tipe perencanaan ada tiga, yaitu strategis (jangka panjang), taktis
(menengah), dan operasional
(rendah). Perencanaan didasari oleh
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1) What (apa) : apa tujuan organisasi, apa
saja hambatan-hambatan yang mungkin akan terjadi dan apa yang harus dilakukan.
2) Why (mengapa) : mengapa sesuatu hal
harus dikerjakan.
3) Where (dimana) : dimana sesuatu hal
tersebut akan dikerjakan.
4) When (kapan) : kapan akan melaksanakan
atau mengerjakan sesuatu tersebut.
5) Who (siapa) : siapa yang akan
mengerjakan.
6) How (bagaimana) : bagaimana proses atau
cara mengerjakannya.
Perencanaan harus faktual, rasional dan
fleksibel. Perencanaan yang tepat akan memudahkan seorang Public Relation dalam
menjalankan pekerjaannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan juga memberi kepastian waktu terhadap penyelesaian pekerjaan,
sehingga tidak akan banyak waktu yang terbuang untuk hal-hal yang tidak
mendukung pekerjaan Public Relation. Manfaat dari perencanaan yaitu antara lain:
a.
Mengurangi pengaruh ketidakpastian
dan perubahan,
b. Memfokuskan
perhatian pada tujuan,
c. Memudahkan
pengendalian,
d. Memudahkan
koordinasi,
e. Memudahkan
pemahaman keseluruhan gambaran kerja.
2.
Pengorganisasian
(organizing)
Pengorganisasian
yaitu kegiatan yang menyangkut pengalokasian sumber daya, perumusan dan
penetapan tugas serta prosedur-prosedur yang diperlukan, penetapan struktur
organisasi yang menunjukkan susunan hierarki (garis kewenangan dan tanggung jawab
dari para anggota organisasi), termasuk perekrutan, penempatan/pengembangan SDM
yang dimiliki. Pengorganisasian menghasilkan struktur organisasi
dengan unsur pembagian kerja,
anggota organisasi,
lingkungan tempat pelaksanaaan kerja, dan keterkaitan antara anggota.
3.
Penggerakan
(actuating)
Penggerakan yaitu
kegiatan yang menyangkut pemberian pengarahan dari pimpinan kepada bawahan seperti
memberi informasi atau memberi perintah kepada bawahan. Hal–hal yang
diperlukan adalah motivasi,
kepemimpinan,
komunikasi,
dan dinamika kelompok.
Motivasi adalah proses interaktif antara
kebutuhan dari dalam diri manusia dan dorongan untuk bertindak / berperilaku. Kepemimpinan
adalah hubungan dimana satu orang yakni pemimpin
mempengaruhi pihak
lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas–tugas
yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin tersebut. Berkomunikasi merupakan salah satu
kegiatan terpenting dalam menunjang aktivitas-aktivitas manajerial. Sedangkan dinamika
kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain
dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan
yaitu kegiatan yang menyangkut
evaluasi tingkat keberhasilan pencapaian tujuan/target-target,
klarifikasi/koreksi atas suatu penyimpangan atau melakukan berbagai alternatif
solusi terkait dengan tingkat capaian tujuan/target-target yang telah dimiliki.
Untuk melaksanakan proses manajemen,
fasilitas/sarana (tools) yang diperlukan antara lain:
1. Kekuasaan,
yakni untuk mempengaruhi orang lain.
2. Tujuan,
yakni sebagai misi sasaran yang ingin dicapai organisasi di masa yang akan
datang.
3. Orientasi, yakni pengakraban dan penyesuaian dengan
situasi/lingkungan (peran,organisasi, kebijakan organisasi/karyawan lain).
4. Sumber
daya, yakni antara lain manusia (men),
uang (money), bahan-bahan
(materials), mesin-mesin
(machines), metode (method), dan pasar (market).
2.2. PR dalam Proses Manajemen
Dalam konteks strategi, manajemen
memiliki peran untuk membantu perubahan menyesuaikan diri dengan
perubahan–perubahan dalam lingkungan usaha. Peran tersebut dilakukan dalam tiga
area kegiatan yang meliputi: lapisan organisasi/perusahaan secara menyeluruh;
lapisan bisnis/khusus (terkait dengan kebijakan-kebijakan dalam pemilihan
segmen pasar/jasa khusus); dan lapisan fungsional (terkait dengan fungsi-fungsi
operasi seperti: keuangan, akunting, SDM, maupun pemasaran, termasuk public
relations atau PR).
Pada saat ini hampir seluruh kegiatan dalam lingkup
bisnis, industri maupun ekonomi, tidak terlepas dari kegiatan PR, yakni
kegiatan yang menekankan pada pembentukan citra
(image building) suatu produk
barang/jasa yang positif dalam
rangka mempermudah upaya pemasaran
publik untuk menjadi pelanggan (customer). Keberadaan PR dalam suatu organisasi
terutama difungsikan untuk menunjang fungsi-fungsi manajemen perusahaan untuk
mencapai tujuan bersama. Adanya berbagai kemajuan telah mengakibatkan terjadinya
pembaruan dalam masyarakat. Cara hidup masyarakat yang semakin modern dan
semakin terspesialisasi dalam bidang-bidang tertentu, semakin mempengaruhi
fungsi tersebut. Kondisi tersebut jelas memerlukan keahlian khusus di bidang PR.
Praktisi PR dituntut kemampuannya untuk dapat mengkoordinasikan atau mengelola
pemanfaatan sumber daya organisasi untuk penyelenggaraan komunikasi dua arah antara
organisasi dan publiknya. Hal itu dilakukan agar terjadi saling pengertian
antara organisasi dengan publiknya.
Dalam proses manajemen, kontribusi PR
adalah:
a.
Melakukan tugas sebagai bagian manajemen
strategis dari keseluruhan organisasi (dengan melakukan survey atas lingkungan
dan membantu mendefinisikan misi, sarana, dan sasaran-sasaran organisasi).
b.
Mengelola program-program kegiatan PR
secara strategis (dengan menggunakan
konsep–konsep manajemen seperti: membuat
rencana, melakukan persiapan, melakukan aksi/komunikasi, dan melakukan evaluasi
untuk tindakan pengendalian).
2.3.
Pentingnya
Data dan Informasi
Istilah “data” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari ‘datum’. Secara umum, data dipahami
sebagai catatan atas kumpulan fakta yang berwujud: suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka,
bahasa, atau simbol-simbol lain yang digunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, objek, kejadian atau sebuah konsep. Dengan adanya
fakta sebagai ciri pokok, data
merupakan suatu pernyataan yang
diterima secara apa adanya, belum memiliki arti bagi penerimanya. Artinya, data masih
memerlukan adanya suatu pengolahan/pemrosesan
agar dapat memiliki arti bagi penerimanya, yang disebut sebagai “informasi”.
Data yang telah diolah menjadi informasi
dipergunakan dalam membuat keputusan. Misalnya: dari data presensi
mahasiswa dalam suatu semester dan batas
toleransi absen/ketidakhadiran maksimum 3 kali (~pedoman akademik), pihak
manajemen kampus mengambil keputusan
terhadap mahasiswa yang melanggar
batas toleransi ketidakhadiran tersebut. Bagi organisasi/perusahaan, khususnya
yang profit oriented, data memiliki arti yang sangat penting dan berpengaruh langsung terhadap
eksistensinya. Karena dengan data yang disusun
dengan baik dalam sebuah basis data
(database), perusahaan dapat
mengumpulkan, mengorganisasi, dan
menganalisis data dalam rangka
menentukan dan menjalankan strategi bisnisnya, terutama yang
terkait dengan konsumen, pesaing,
perusahaannya, dan pasar (customer, competitor, company, dan change).
Kegunaan data dan informasi sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan, antara lain :
1. Data dan informasi digunakan untuk
menentukan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Alternatif/metode untuk melaksanakan
kegiatan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar
lingkup kegiatan, siapa saja atau apa saja pelaksanaan kegiatan, berapa waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan, kapan waktu yang tepat untuk
memulai kegiatan, berapa besar anggaran yang dibutuhkan, serta siapa yang
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan.
Fungsi
database tersebut antara lain sebagai
komponen utama dalam sistem informasi atau sebagai dasar dalam menyediakan
informasi, menentukan kualitas informasi (cepat, akurat, dan relevan), mengatasi
kerangkapan data (redundancy data) dan
kesulitan dalam mengaksesnya, atau untuk menghindari terjadinya
inkonsistensi data. Dari paparan tentang pengertian dan arti penting data dan
informasi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
yang ingin maju dan tetap mempertahankan eksistensinya membutuhkan sistem informasi yang berkualitas, yakni perpaduan yang baik
antara sumber daya manusia, fasilitas, teknologi media, prosedur, dan pengendalian
yang bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk
mendukung pekerjaan rutin, evaluasi terhadap prestasi atau sebagai dasar bagi
pengambilan keputusan yang tepat.
2.4.
Pengolahan
Data dan Informasi dalam PR
Dengan ruang lingkup tugas membina
hubungan ke dalam (public internal) dan ke luar (public external), PR merupakan suatu bentuk kegiatan
komunikasi yang lebih menitikberatkan pada upaya untuk menumbuhkan
suasana kerjasama, menciptakan saling pengertian antara stakeholder dengan perusahaan dalam suasana
yang saling menguntungkan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif,
kegiatan/program kerja PR menurut Cutlip & Center dapat dilakukan dengan membagi menjadi empat
tahapan sebagai pola kegiatan komunikasi/proses PR sebagai berikut:
1. Penelitian/Penemuan
Fakta (Fact Finding)
Fact Finding yaitu mendefinisikan permasalahan
yang dilakukan melalui penelitian dengan menganalisis situasi yang berupa pemahaman,
opini, sikap, dan perilaku publik terhadap organisasi/perusahaan. Dalam hal
ini praktisi PR harus mengenal gejala
dan penyebab permasalahan serta perlu melibatkan diri dalam
penelitian/penemuan fakta. Segala
keterangan harus diperoleh secara
lengkap dan dalam tahap
pendefinisian, praktisi PR harus
mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan
pertimbangan, serta menghasilkan penilaian agar
dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah
diperoleh. Disamping itu dalam proses
PR, pengumpulan data harus mengedepankan pengolahan, penelitian,
pengklasifikasian, dan penyusunan data
yang mengarah pada kemudahan dalam
pemecahan masalah pada waktunya.
Tahap pencarian data dapat dilakukan dengan
cara: survey, polling, wawancara, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam, dan walking around research, yakni jalan-jalan
atau turun ke lokasi permasalahan untuk memahami permasalahan secara
langsung dalam rangka melihat masalah
dalam konteksnya.
2. Perencanaan
(Planning)
Perencanaan
yaitu membuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat
program kerja yang berdasarkan
kebijakan organisasi/perusahaan yang disesuaikan dengan kepentingan publik serta berdasarkan pada rumusan
masalah. Pada tahap ini praktisi PR melakukan penyusunan masalah,
dalam arti melakukan pemikiran untuk
mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menggarap masalah tersebut. Perencanaan disusun berdasarkan
data yang telah diperoleh
dari hasil penelitian
(fact finding). Selanjutnya
berdasarkan pada rumusan masalah
yang telah disusun, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan
untuk membuat program kerja dengan mengacu pada kebijakan perusahaan dan
disesuaikan dengan kepentingan publik.
3. Komunikasi
(Communicating)
Komunikasi
yaitu mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu mempengaruhi sikap
publik yang mendorong untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. Komunikasi yang dilakukan merupakan
penyampaian informasi secara aktif kepada publik (internal/eksternal) mengenai apa yang telah disusun dan
diprogramkan dengan menggunakan berbagai bentuk, jenis, serta teknik komunikasi agar dapat mencapai efek
yang diharapkan.
Berdasarkan
data yang dikumpulkan (fact finding),
langkah-langkah yang dilakukan antara lain: merumuskan target/tujuan yang harus
dicapai ketika mengirim pesan tertentu,
mengolah data tentang berbagai faktor
social/politik yang diperlukan, merumuskan bagaimana pesan itu harus
disebarkan, menentukan teknik komunikasi,
memeriksa kesempurnaan informasi yang diperoleh pada tahap awal, fact finding,
membandingkan pengalaman-pengalaman pihak lain dan perusahaan sendiri
sebagai bahan pemikiran untuk memperoleh
langkah terbaik bagi perusahaan,
atau mengadakan analisis data
atas informasi yang diperoleh serta merumuskan sesuai program kerja (sesuai
dengan situasi dan tempatnya).
4. Evaluasi
(Evaluating)
Evaluasi yaitu melakukan penilaian terhadap hasil-hasil
pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan, pengkomunikasian, sampai
keberhasilan/kegagalan yang terjadi pada
program kerja, dimana tujuan utamanya
adalah mengukur efektivitas proses secara
keseluruhan. Pada tahap ini, praktisi PR harus cermat, teliti, dan hati-hati
terkait dengan akurasi data yang telah
ada. Kemudian setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk
mendapatkan masalah yang baru lagi. Oleh karena itu tahap
evaluasi ini juga merupakan dasar atau acuan perencanaan di masa
mendatang.
Lebih
lanjut Cutlip & Center menguraikan detil empat tahapan kegiatan/program
kerja PR tersebut sbb:
1. Menganalisis
perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.
2. Menentukan
dan memahami secara benar perilaku setiap kelompok terhadap organisasi.
3. Menganalisis
tingkat opini publik, baik intern (internal public) maupun ekstern (external
public).
4. Mengantisipasi
kecenderungan-kencenderungan, masalah-masalah potensial, kebutuhan-kebutuhan,
dan kesempatan-kesempatan.
5. Menentukan
formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan.
6. Merencanakan
alat/cara yang sesuai untuk meningkatkan/mengubah perilaku
masayarakat sasaran, termasuk membuat budget/anggaran biaya operasional.
7. Menjalankan
dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan.
8. Menerima
umpan balik untuk dievaluasi dan mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang perlu.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Public Relations
merupakan organ yang memiliki peran yang penting bagi sebuah perusahaan maupun
organisasi. Hal ini dikarenakan public relation tidak hanya mengerjakan perkerjaan
yang berkaitan dengan pihak internal saja, akan tetapi juga pihak dari
eksternal sehingga public relation juga dapat dikatakan sebagai jembatan
penghubung yang menghubungan pihak internal dari sebuah perusahaan atau
organisasi dengan pihak eksternal. Namun demikian, dalam melaksanakan tugasnya
seorang PR harus mampu melakukan proses manajemen sebelum ia melaksanakan
tugasnya. Hal ini dimaksudkan agar ia dapat mencapai tujuan terutama visi dan
misi dari sebuah perusahaan atau organisasi secara cepat dan mudah.
Melalui proses manajemen
maka seorang PR dapat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terdapat
dalam lingkungan usaha. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengendalian yang dilakukan oleh PR akan membantu perusahaan atau
organisasi dalam memahami gejolak apa yang tengah terjadi baik di intern maupun
ekstern. Untuk dapat memahami keadaan yang sedang terjadi PR memerlukan
data-data yang faktual, cepat, akurat dan relevan sebagai sumber informasi
untuk mengambil keputusan dalam melakukan pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa
pekerjaan seorang PR tidak bisa dipisahkan dengan data. Karena PR lah yang
bertugas untuk mencari data, kemudian mengolah, dan menyampaikannya kepada
pihak intern sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
3.2.
Saran
Sebaiknya perusahaan yang
bersifat profit oriented lebih
memperhatikan keberadaan PR dalam perusahaannya. Karena melalui makalah ini
telah diketahui bahwa pekerjaan PR memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
kemajuan dan eksistensi perusahaan. Maka dari
itu, keberadaan PR maka perusahaan dapat menyelaraskan kebijakan yang akan
diambil dengan apa yang diinginkan oleh publiknya. Seorang PR harus
memperhatikan proses manajemen dalam pelaksanaan pekerjaannya. Karena dengan
melalui proses manajemen pekerjaan yang akan dijalankan oleh PR akan lebih
terarah dan tidak memboroskan banyak waktu. Perlunya membangun sistem informasi
yang berkualitas agar perusahaan juga dapat meningkatkan daya saingnya dengan
perusahaan lain. Hal tersebut dilakukan agar seorang PR memperoleh data yang
bersifat faktual sesuai dengan keadaan yang terjadi agar dapat menyampaikan
informasi kepada pihak internal sehingga dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
http://matejgaspar.blogspot.co.id/2011/02/public-relations-pr-sebagai-fungsi.html?m=1,
diakses pada 18 Maret 2016
http://belajar-komunikasi.blogspot.co.id/2011/05/manajemen-public-relations.html?=1,
diakses pada 18 Maret 2016
http://fitazoners.blogspot.co.id/2012/04/pr-sebagai-fungsi-manajemen.html?m=1,
diakses pada 18 Maret 2016
http://sangjawaraa.blogspot.co.id/2010/01/proses-manajemen.html,
diakses pada 18 Maret 2016
http://lpmjogja.org/pentingnya-data-dan-informasi/,
diakses pada 18 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar